3 April 2011
Hamil Diluar Rahim
Siang ini Balikpapan puanas banget.Iseng iseng nonton tv yang beritanya soal kehamilan diluar rahim.Berita yang layak disimak nih,apalagi aku pernah mengalami sendiri peristiwa menyedihkan itu.Jadi aku coba berbagi sedikit pengalamanku sobat,semoga bisa bermanfaat yah..Memang ada kalanya kehamilan gak selalu berjalan mulus,bisa aja hasil pembuahan gak berkembang menjadi janin dan harus keluar sebelum 9 bulan.Usia kehamilanku baru memasuki umur 2 bulan,dan ini adalah kehamilan pertamaku.Bisa dibayangkan betapa happynya aku dan suami saat itu.Tapi ternyata Allahku berkehendak lain,aku mengalami keguguran.Yang menurut dokter disebabkan akibat kelelahan dan ada sebab lain.Dan inilah akibatnya,aku harus dikuret.Sedih dan haru karna harus kehilangan calon anak kami.
Menurut Dokter kandunganku,hamil diluar rahim (ektopik)terjadi bila sel telur yang sudah dibuahi tidak tumbuh dalam rahim,tapi disaluran telur(bagian luar kantung rahim).
Ada beberapa sebab sich sobat yang menyebabkan kehamilan diluar rahim,seperti bekas radang disaluran telur, pengaruh hormon, adanya kelainan bawaan pada saluran telur,dan masih banyak lagi.
Tanda-tanda kehamilan ektopik sama dengan kehamilan pada umumnya.Sehingga susah di diteksi sejak dini.Pantas aku gak nyadar kalo kandunganku'gak beres'.Tapi ada beberapa gejala yang harus diwaspadai loh, oleh semua ibu hamil akan terjadinya kehamilan ektopik ini.Diantaranya adalah:
^ nyeri terus menerus dibawah perut bagian bawah dab panggul akubat rangsangan lapisan dalam perut(peritonium).Rasa nyeri tadi akibat embrio yang berkembang pada saluran telur robek.soalnya emang bukan tempatnya berkembang menjadi janin.
^ bagian bawah perut jika ditekan akan sangat sakit.
^adanya gangguan pada saluran pencernaan.Bahkan kalo pendarahan sudah akut akan disertai dengan rasa pusing dan mata berkunang-kunang.
^dari vagina akan timbul pendarahan akibat robekan pada dinding saluran telur karna pertumbuhan embrio.Warna darah yg keluar berwarna kehitaman dan berlangsung terus menerus,sampai harus diadakan tindakan operasi secepatnya.Dan ini yang aku jalani teman.Operasi/kuret yang sangat menakutkan untuk dibayangkan.
Dari sini aku sadar,kalo pemeriksaan pada awal kehamilan sangatlah penting.Agar Dokter mengetahui apakah janin ada di tempat berkembang yang tepat atau tidak,dan kalo ada yang dicurigai,Dokterpun akan melakukan beberapa hal seperti pemeriksaan hormon hCG dan progesteron.Karna pada kehamilan ektopik biasanya kadar hCG ini akan terjadi peningkatan dan progesteronnya rendah daripada kehamilan normal.Kemudian pemeriksaan melalui USG untuk melihat ada tidaknya janin yang tumbuh dirahim,dan pemeriksaan yang terakhir adalah menditeksi dengan 'laparoskopi'(memasukkan selang yg ujungnya ada kamera ukuran kecil)tapi biasanya pemeriksaan ini dilakukan sebelum terjadi pendarahan.
Kehamilan diluar rahim ini sangat membahayakan si ibu,karna itu dokter pasti menyarankan untuk dilakukan operasi jika pendarahan terjadi,dan secepatnya mengeluarkan janin yang tumbuh tidak ditempatnya tersebut.Dulu operasi ini disebut 'salpingektomi'yaitu operasi mengangkat saluran telur,tempat janin tadi tumbuh.Tapi kalo belum terjadi pendarahan,cukup dilakukan 'laparoskopi'untuk mengeluarkan janin,yang biasa disebut 'salpingostomi'oleh dokter kandunganku.Dan setelah operasi, dokter masih akan diperiksa apakah jaringan yg dikeluarkan merupakan sisa jaringan konsepsi atau keadaan lain,jika kehamilan dalam saluran indung telur kurang dari 4cm dan gak terjadi pendarahan ,akan dikasih obat yang akan menghentikan pertumbuhan janin dan dikasih suntikan secara 'intramuskular'(didalam otot)kemudian akan dilakukan pemeriksaan USG ulang seminggu kemudian.Hadehhhh tersiksa banget khan?
Dan Dokter kandunganku kembali menjelaskan bahwa setiap wanita punya resiko tinggi mengalami kehamilan diluar rahim ini,diantaranya:
^usia wanita tadi 35-45 tahun dan pernah mengalami ektopik (masa sich dok?umurku khan belum nyampe di angka 35,kok sudah mengalami ektopik?)
^pernah mejalani operasi saluran telur
^berulang kali aborsi
^pernah mengalami masalah kesuburan atau pengobatan untuk merangsang keluarnya sel telur dari indung telur
^wanita yg menderita infeksi panggul atau tuberkolosis alias TBC
Dari penjelasan dokter diatas,aku memang gak masuk kategori untuk merasakan betapa sedihnya harus mengalami kehamilan diluar rahim.Tapi mungkin ini adalah cobaan dari Allah swt dan aku berjanji untuk waspada dan berhati-hati jika nantinya aku hamil kembali.Dan alhamdullilah setahun kemudian aku hamil dan bisa melahirkan anak yang sehat,yang kuberi nama Islamirza Alifan Rizqulloh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Saya ikut prihatin mba, sekaligus ikut senang dengan kelahiran anaknya itu, semoga menjadi anak yang sholeh berguna bagi orang tuanya terutama, bangsa dan negaranya.... :)
BalasHapus